Sinergi ASEAN Kunci Ekonomi Hijau dan Kemitraan Perdagangan Berkeadilan: Inisiatif Ibas Perkuat Kolaborasi Indonesia-Malaysia
Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, menyerukan penguatan sinergi di antara negara-negara ASEAN, khususnya kolaborasi erat antara Indonesia dan Malaysia, untuk mewujudkan ekonomi hijau, kemandirian di sektor air, pangan, dan energi, serta kemitraan investasi dan perdagangan yang berkeadilan. Seruan ini disampaikan Ibas saat melakukan kunjungan ke Parlemen Malaysia, Rabu (30/4), di mana ia bertemu langsung dengan YB Tan Sri Dato’ Johari Abdul Ghani, Ketua Parlemen Malaysia.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, yang tidak hanya sebagai tetangga geografis, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam berbagai bidang. Ibas menekankan pentingnya semangat persahabatan, saling pengertian, dan solidaritas regional dalam menghadapi berbagai tantangan global yang kompleks.
Memperkuat Akar Persaudaraan dan Kemitraan Strategis
Dalam pertemuan tersebut, Ibas menyampaikan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah panjang, nilai budaya, dan kesamaan lainnya yang menjadi fondasi kuat bagi kerjasama bilateral. Ia juga menyoroti berbagai bidang kerjasama yang telah terjalin, mulai dari pendidikan, pariwisata, perdagangan, ketenagakerjaan, hingga investasi.
"Kita datang hari ini sebagai saudara, tetangga dengan sejarah panjang, nilai budaya, dan kesamaan lainnya. Bersama-sama, kita datang ke Malaysia dengan semangat persahabatan, saling pengertian, dan solidaritas regional," ujar Ibas, menegaskan komitmen untuk memperkuat kerjasama regional di tengah dinamika global yang penuh tantangan.
Menavigasi Tantangan Global dengan Persatuan ASEAN
Ibas menyoroti berbagai tantangan global yang dihadapi kawasan ASEAN, termasuk ketegangan geopolitik, dampak perang dagang global, kebingungan tarif, rantai pasokan yang tidak pasti, dan kesenjangan ekonomi yang semakin lebar. Ia menekankan bahwa ASEAN harus bersatu dan tetap kuat untuk menghadapi tekanan global, salah satunya dengan meningkatkan kolaborasi sesama negara anggota, termasuk Indonesia dan Malaysia.
"Adanya ketegangan geopolitik, dampak perang dagang global. Kebingungan tarif, rantai pasokan yang tidak pasti, dan kesenjangan ekonomi yang semakin lebar. Di kawasan ini, kita bisa melihat persaingan tetapi juga ada banyak peluang," ungkap Ibas, seraya menyampaikan dukungan penuhnya atas kepemimpinan Malaysia di ASEAN.
Ia menambahkan, "Izinkan saya juga memberikan dukungan atas kepemimpinan Malaysia di ASEAN untuk melindungi sentralitas ASEAN dan kita harus lebih bersatu dalam menghadapi tekanan global sambil juga mendorong solusi lokal."
Indonesia-Malaysia: Mitra dalam Kemajuan dan Potensi yang Saling Melengkapi
Sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin, Ibas menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki potensi besar untuk saling melengkapi dalam berbagai bidang. Kedua negara memiliki kekayaan alam, potensi generasi muda, pasar yang luas, dan ragam budaya yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan bersama.
"Indonesia dan Malaysia bukan hanya tetangga. Kita adalah mitra dalam kemajuan, kedua negara memiliki kekayaan alam, potensi generasi muda, pasar yang luas, dan ragam budaya. Jadi, kita harus saling melengkapi," tegas Ibas.
Kerangka ASEAN Plus: Kolaborasi untuk Ekonomi Hijau dan Kemandirian
Ibas mengajak Malaysia untuk terus bekerja sama dan bersinergi dalam kerangka ASEAN Plus, khususnya dalam sektor-sektor strategis seperti ekonomi hijau, kemandirian air, pangan, dan energi, serta kemitraan investasi dan perdagangan yang lebih adil. Ia menekankan pentingnya transisi menuju ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta memastikan ketersediaan sumber daya vital bagi masyarakat.
"Mari bekerja sama dalam kerangka ASEAN Plus. Tentang ekonomi hijau, kemandirian air, pangan, dan energi serta kemitraan investasi perdagangan yang lebih adil," paparnya.
Diplomasi Kebangsaan: Pemantik Kerjasama yang Lebih Dalam dan Lebih Kuat
Ibas berharap pertemuan diplomasi kebangsaan ini akan menjadi pemantik bagi kerjasama yang lebih dalam dan lebih kuat antara Indonesia dan Malaysia, tidak hanya di tingkat pemerintahan dan parlemen, tetapi juga di tingkat masyarakat. Ia menekankan pentingnya membangun jembatan komunikasi dan kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat untuk menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan produktif.
"Harapan kami adalah percakapan ini memicu sesuatu yang lebih dalam semangat kerja sama di luar politik. Pemerintah ke Pemerintah, Parlemen ke Parlemen, dan masyarakat ke masyarakat," harapnya.
Melangkah Maju Bersama: Perdamaian dan Kesejahteraan untuk Kedua Negara
Dalam penutupnya, Ibas mengajak Parlemen Malaysia untuk terus melangkah maju bersama dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan bagi kedua negara. Ia menekankan pentingnya kebijaksanaan, kesabaran, dan tujuan yang baik dalam membangun solusi bersama sebagai negara satu kawasan dan negara tetangga.
"Mari terus melangkah maju dengan kebijaksanaan, kesabaran, dengan berbagi tujuan baik. Kami tahu, kita dapat membuat solusi bersama sebagai negara satu kawasan dan negara tetangga," pungkasnya.
Kunjungan Ibas ke Parlemen Malaysia ini menjadi sinyal kuat komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan dengan Malaysia dan memperkuat kerjasama ASEAN. Inisiatifnya dalam mendorong sinergi untuk mewujudkan ekonomi hijau, kemandirian, dan kemitraan perdagangan berkeadilan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan kesejahteraan kawasan. Kehadiran beberapa anggota DPR/MPR/DPD RI, di antaranya Cellica Nurrachadiana, Rinto Subekti, Achmad, Firman Soebagyo, dan Ujang Bey, semakin memperkuat pesan persatuan dan kolaborasi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia, Malaysia, dan seluruh ASEAN.
Post Comment