Momentum Emas: Mendes Yandri Dorong Desa Ekspor dengan Pelepasan 18,5 Ton Gula Kelapa ke Hungaria

Momentum Emas: Mendes Yandri Dorong Desa Ekspor dengan Pelepasan 18,5 Ton Gula Kelapa ke Hungaria

Jakarta – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, bersama Wakil Mendes PDT, Ahmad Riza Patria, menandai langkah penting dalam pemberdayaan ekonomi desa dengan melepas ekspor 18,5 ton gula kelapa produk unggulan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Kabul Ciptaku ke Hungaria. Acara pelepasan yang berlangsung meriah ini turut disaksikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, dan Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menandakan sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan desa mandiri dan berdaya saing global.

Ekspor gula kelapa senilai US$ 35.000 ini menjadi bukti nyata komitmen Kemendes PDT dalam menjalankan 12 Rencana Aksi, khususnya program Pemberdayaan BUM Desa dan Desa Ekspor. Inisiatif ini merupakan respons strategis terhadap potensi besar yang dimiliki desa-desa di Indonesia, sekaligus upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui jalur perdagangan internasional.

Mendes Yandri Susanto dalam keterangannya menyampaikan bahwa ekspor ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati dengan Mendag. "Kerja sama ini akan terus diperkuat sehingga Bangun Desa, Bangun Indonesia, dan angka pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto segera terwujud," tegas Yandri. Ia optimis bahwa desa-desa di Indonesia mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dengan Desa Ekspor sebagai salah satu pilar utama. Selain itu, Yandri juga menyoroti pentingnya pengembangan Desa Ketahanan Pangan dan Desa Swasembada Energi sebagai bagian dari upaya membangun desa yang mandiri dan berkelanjutan.

Menjaga Kualitas, Menjaga Nama Baik Bangsa

Dalam kesempatan tersebut, Yandri berpesan kepada pengelola BUM Desa Kabul Ciptaku untuk senantiasa menjaga mutu dan kualitas produksi gula kelapa. Ia menekankan bahwa ekspor ini bukan hanya tentang menjaga nama baik Desa Langgongsari, tetapi juga menjaga reputasi Indonesia di mata dunia. "Apalagi katanya 90 Persen kebutuhan gula kelapa dunia berasal dari Indonesia," ungkap Yandri, menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam pasar gula kelapa global.

Lebih lanjut, Yandri menjelaskan bahwa 80% dari total ekspor gula kelapa Indonesia berasal dari Banyumas dan sekitarnya. Fakta ini menjadikan Banyumas sebagai "tulang punggung" ekspor gula kelapa Indonesia, dan menuntut perhatian khusus terhadap pengembangan potensi daerah ini. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung petani dan pengusaha gula kelapa di Banyumas agar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya, sehingga mampu bersaing di pasar internasional.

Sinergi Pemerintah dan Apresiasi dari Berbagai Pihak

Kunjungan Mendes Yandri, Mendag Budi, dan Wamendes Ariza ke lokasi produksi gula kelapa menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap pengembangan BUM Desa. Ketiganya mendapatkan penjelasan mendalam mengenai proses produksi gula kelapa dari Direktur BUM Desa Kabul Cipataku, Akhmad Hariyanto. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memahami secara langsung tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pelaku usaha di tingkat desa.

Acara pelepasan ekspor ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk anggota Komisi V DPR Yanuar Arif Wibowo, Sekjen Kemendag Ismy Karim, Ketua DPRD Banyumas Subagyo, Ketua GP Ansor Addin Jauharuddin, Pejabat Tinggi di lingkungan Kemendag, dan Forkompimda Banyumas. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan luas terhadap program Desa Ekspor dan komitmen bersama untuk mewujudkan kemajuan ekonomi desa.

Mendes Yandri juga didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi Kemendes PDT, antara lain Sekjen Taufik Madjid, Dirjen PDP Nugroho Setijo Nagoro, Dirjen PEID Tabrani, Direktur Pelayanan Investasi Desa Aditya Hendra Krisna, Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa Rafdinal, Kepala Pusdatin Fajar Tri Suprapto, Karo Umum dan Layanan Pengadaan Abu Rosyid Istomi, dan Kepala Balai Besar Jakarta Enirawan. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan keseriusan Kemendes PDT dalam mendukung dan memfasilitasi pengembangan ekonomi desa melalui berbagai program dan kebijakan.

Potensi Besar Desa dan Harapan untuk Masa Depan

Ekspor gula kelapa ke Hungaria ini hanyalah satu contoh dari potensi besar yang dimiliki oleh desa-desa di Indonesia. Dengan sumber daya alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia yang terus berkembang, dan dukungan penuh dari pemerintah, desa-desa di Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Program Desa Ekspor merupakan salah satu upaya strategis untuk mewujudkan potensi tersebut. Melalui program ini, desa-desa didorong untuk mengembangkan produk-produk unggulan yang memiliki daya saing di pasar internasional. Pemerintah memberikan dukungan berupa pelatihan, pendampingan, promosi, dan akses permodalan, sehingga desa-desa mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas jaringan pemasaran, dan meningkatkan volume ekspor.

Selain Desa Ekspor, Kemendes PDT juga terus mengembangkan program-program lain yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, seperti Desa Ketahanan Pangan, Desa Swasembada Energi, dan Desa Digital. Program-program ini diharapkan dapat menciptakan desa yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Momen pelepasan ekspor gula kelapa ke Hungaria ini menjadi momentum penting untuk terus memacu semangat dan komitmen seluruh pihak dalam membangun desa. Dengan kerja keras, inovasi, dan sinergi yang kuat, desa-desa di Indonesia akan mampu meraih kemajuan yang signifikan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

Menuju Indonesia Emas: Peran Strategis Desa

Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun 2045. Untuk mencapai target tersebut, peran desa menjadi sangat strategis. Desa bukan hanya sebagai penyedia bahan baku dan tenaga kerja, tetapi juga sebagai pusat inovasi, kreativitas, dan kewirausahaan.

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa, mengembangkan infrastruktur desa, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif di desa. Dengan demikian, desa akan menjadi tempat yang menarik bagi para investor, para pengusaha muda, dan para tenaga kerja terampil.

Mimpi Indonesia Emas akan terwujud jika desa-desa di Indonesia mampu berkembang pesat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ekspor gula kelapa ke Hungaria ini adalah langkah awal yang menjanjikan, dan diharapkan akan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing produknya di pasar global.



<h2>Momentum Emas: Mendes Yandri Dorong Desa Ekspor dengan Pelepasan 18,5 Ton Gula Kelapa ke Hungaria</h2>
<p>” title=”</p>
<h2>Momentum Emas: Mendes Yandri Dorong Desa Ekspor dengan Pelepasan 18,5 Ton Gula Kelapa ke Hungaria</h2>
<p>“></p>
				            					        </div>
				        		    </div>
		    		    <div class=

Post Comment